Kota Malang - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kkta Malang merespon cepat maraknya isu yang beredar mengenai isi kemasan Minyak Kita yang tidak sesuai takaran pada label dengan melakukan sidak pasar di Pasar Bunulrejo, Kamis (13/3).
Dalam sidak tersebut, Walikota Malang Wahyu Hidayat menguji langsung minyak goreng kemasan plastik merk Minyak Kita. Dari hasil uji, ditemukan adanya perbedaan ukuran sebanyak 15 ml dengan ukuran yang tertera pada label kemasan, meski begitu perbedaan 15 ml masih masuk dalam batas toleransi pengukuran.
Selain kemasan plastik, diuji juga produk minyak goreng Minyak Kita dalam kemasan botol yang dilakukan oleh wakil Walikota Malang Ali Muthohirin. Dari hasil uji, ditemukan adanya perbedaan ukuran dengan yang tertera di label kemasan sebanyak 95 ml.
Dua produk minyak goreng lain dalam kemasan plastik dan kemasan botol juga diuji pada kesempatan tersebut sebagai perbandingan. Hasilnya, menunjukkan ukuran yang sesuai dengan yang tertera pada label kemasan, bahkan ada kelebihan dalam ukuran untuk minyak kemasan plastik.
“Jadi kebetulan yang saya lihat tadi itu selisih 15 mililiter, tetapi dengan minyak goreng lain dari satu liter itu malah ada kelebihan sedikit itu dalam kemasan plastik. Kemudian dalam botol, tadi Mas wawali yang 850 ml ketemunya hanya 755 ml," imbuhnya.
Kemudian, lanjut Ali, Pak Dandim dengan merk yang lain itu persis yang 800 ml persis ketemunya 800 ml. Disimpulkan sendiri ya, antara Minyak Kita dengan minyak goreng yang lain, antara yang dalam botol dengan yang dalam kemasan.
Selain melakukan uji takaran, Wahyu beserta tim TPID Kota Malang juga mengecek harga Minyak Kita yang dijual di pasaran. Hasilnya, ditemukan bahwa harga yang dijual para pedagang sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditentukan.
Lebih lanjut Wahyu menyebutkan pihaknya melalui tim satgas pangan nantinya akan melaporkan hasil survey yang dilakukan pada pihak yang berwenang.
“Tim kita ada, timnya kan lengkap tadi juga ada tim dari satgas pangan. Nah nanti yang dinilai oleh tim tadi sudah dicatat dan difoto hasilnya. Biar yang berwenang yang menjalani,“ ungkapnya.
Selain di Pasar Bunulrejo, pengecekan juga dilakukan TPID Kota Malang di toko ritel modern Hypermart di Mal Malang Town Square. Sayangnya, pada kesempatan tersebut stok minyak goreng Minyak Kita sedang habis.
Meski begitu Wahyu menyebutkan, harga untuk minyak goreng lain relatif sama dan tidak berbeda jauh harganya dengan di pasaran.
“Ya tadi di Hypermar kita cek kita bandingkan memang harga tidak berbeda jauh. Tapi untuk Minyak Kita nggak ada. Ada beberapa minyak goreng yang lain dan harganya juga relative sama ya, tidak terlalu jauh," bebernya.
Tapi memang kalau dari Hypermart itu, terang Wahyu, yang menentukan harganya tidak cepat tapi tetap ya mereka selalu mengontrol. Harus juga melihat bagaimana perkembangan harga.(Kominfo-asa).
0 Comments