Cara TNBTS Jaga Kelestarian Ranupani


Kab. Lumajang - Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyelenggarakan kegiatan penanaman bersama yang dikemas dalam acara Nandur Bareng Ngerumat Alas Ranupani, Menanam Bersama untuk Ranupani yang lebih hijau pada Selasa (4/2) di view point Bantengan, Resort PTN Wilayah Ranupani.

Penanaman ini dibuka untuk umum dengan total peserta kurang lebih sebanyak 325 orang. Peserta terdiri dari berbagai kalangan mulai dari mahasiswa dari berbagai Universitas di Malang, Lumajang, Surabaya, Jember, dan Bali. Turut terlibat juga pelajar dari SMA-SMK Malang dan Lumajang serta komunitas pecinta alam dan masyarakat umum lainnya. 

Ketua tim data evaluasi pelaporan dan humas TNBTS, Hendra Wisantara mengatakan jika pihaknya turut mengundang pelajar SDN Ranupani, SMPN Satu Atap Ranupani, SMPN 7 Senduro untuk berpartisipasi pada kegiatan ini.

"Penanaman bersama dilakukan di Blok Ledok Tirem yang dibagi menjadi 6 lokasi petak tanam dengan total 1.400 bibit terdiri dari bibit cemara gunung dan kesek yang merupakan tumbuhan asli (native species) di TNBTS," imbuhnya. 

Hendra menambahkan, pemilihan jenis tanaman disesuaikan dengan kondisi alam. Cemara gunung (Casuarina junghuniana) dan Kesek (Dodonaea viscosa) memiliki tingkat keberhasilan hidup yang tinggi atau mampu beradaptasi dengan baik di lokasi dengan cuaca dan iklim yang ekstrim. 

Keduanya, kata dia, juga merupakan tumbuhan pioneer yang paling cocok ditanam di lahan terdegradasi di areal pegunungan serta memiliki kemampuan memperkuat/ mengikat tanah agar tidak mudah terjadi erosi. 

Diharapkan danau dan hutan Ranupani tetap lestari melalui kegiatan “Nandur Bareng Ngerumat Alas Ranupani. "Penanaman ini sengaja dilakukan saat musim hujan untuk meningkatkan potensi tanaman tumbuh alami dengan baik karena ketersediaan air pada musim hujan lebih tinggi dan kadar kelembaban tanah lebih baik," jelasnya.

"Gelaran ini dihelat untuk mengembalikan tutupan lahan di areal resapan air (catchment area) pada lanskap Desa Ranupani, dimana areal tersebut mengalami degradasi sehingga air hujan sebagian besar tidak terserap ke tanah melainkan langsung mengalir ke Danau Ranupani yang menimbulkan proses sedimentasi dan pendangkalan danau," urai Hendra.

Kegiatan penanaman bersama masyarakat dilakukan oleh TNBTS, terang dia, dengan harapan dapat menumbuhkan rasa kecintaan dan rasa peduli pada alam karena mereka terlibat langsung pada prosesnya.(asa)
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments