'Polisi Pemulung' Itu Tetap Memulung



Kota Malang - Kita mungkin masih ingat pada tahun 2016 lalu ada anggota Polisi satuan lalu lintas di Polresta Malang Kota yang viral karena juga menjadi pemulung sampah, yaitu Bripka Seladi. Setelah pensiun di tahun 2017, ternyata pria yang kini berusia 65 tahun itu ternyata tetap menjadi pemungut sampah.

Saat ini Seladi membersihkan dan memungut sampah di kawasan stasiun kota baru Malang. Setiap pukul 04.30 Wib dia mulai bersiap-siap dari rumahnya di gang 6 kelurahan Gadang kecamatan Sukun.

Sekitar pukul 05.00 Wib dia mulai mengayuh sepeda anginnya menuju stasiun, sekitar 4 Km. Sesampainya di stasiun bagian timur, Pria ramah ini langsung mengusungi karung-karung plastik yang berisi sampah ke mobil pick-up yang sudah menunggu di pinggir jalan.

Dalam satu bulan, sampah yang dia tangani bersama rekannya, Octavianus, sekitar 10 ton. Dari aneka sampah yang dipulah, Seladi mengaku mendapat penghasilan cukup lumayan.

Terlepas dari itu semua, setelah pensiun menjadi anggota Polri, pria dengan tiga putra ini mengaku sempat mendapat tawaran bekerja sebagai satuan pengamanan (Satpam) di beberapa instansi. Tetapi dia tolak, karena pria paruh baya ini ingin bekerja dengan bebas, alias tidak diatur oleh siapa pun.

Kepedulian terhadap lingkungan dan ingin berbuat untuk bangsa, menjadi salah satu alasan kuat baginya ketika lebih memilih pekerjaan menjadi pemulung sampah.

Menurutnya, sampah adalah salah satu pemicu timbulnya berbagai penyakit dan apabila tidak ditangani dengan baik akan mendatangkan masalah baru. Dengan menjadi pemulung, kata dia, setidaknya seorang Seladi sedikit berbuat untuk bangsa dan generasi masa depan negeri ini.

"Disamping saya cari kesehatan dan cari tambahan untuk kebutuhan, jadi setelah pensiun saya tetap komitmen karena saya sudah berkecimpung di urusan sampah, jadi saya lanjutkan," ungkapnya saat ditemui di area stasiun kota Baru Malang, Selasa (7/1).

Setelah pensiun dia tetap memilah-milah sampah, karena Seladi ingin hidup tentram, tenang batinnya dan tidak diperintah lagi oleh siapa pun. Saat pekerjaannya selesai, dia bisa pulang kapan pun dan tanpa harus takut dimarahi orang lain.

Pensiunan polisi lalu lintas ini mulai memungut sampah sejak tahun 2004. Saat itu dia mengaku ada masalah ekonomi keluarga yaitu terlilit hutang, sehingga dia butuh tambahan pendapatan. Memungut sampah menjadi pilihan karena menurut Seladi mudah didapat dan tidak butuh biaya untuk mendapatkannya.

Rekan kerja Seladi, Octavianus mengaku jika sosok Seladi orang yang baik, rajin dan suka berbagi. Dia pun merupakan orang yang tegas, bisa mengayoni serta mudah bergaul dengan siapa pun.

"Orangnya baik, apa namanya, ya ramah. maksudnya apa ya, kekeluargaanlah gitu, gak anggap aku ini anak buahnya yang kadang-kadang orang namanya anak buah ya harus gitu. tapi orangnya gak kok. seperti keluarga lah, orangnya baik kok", bebernya.(asa)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar