Alasan Sanggar Dongeng Kepompong Beri Pelatihan Fotografi


Kab. Malang - Sanggar Dongeng Kepompong Nusantara melatih dasar fotografi dengan gawai untuk relawan sebagai awal program Dukungan Institusi yang didukung Kementerian Kebudayaan. Pelatihan diikuti sebanyak 10 relawan dari berbagai latar belakang. Sebagian guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan mahasiswa. 

“Relawan berlatih fotografi agar bisa menampilkan kegiatan mendongeng di media sosial,” kata Ketua Yayasan Sanggar Dongeng Kepompong Nusantara, Yudi Agus Priyanto, Minggu (26/1)

Program Dukungan Institusi diikuti 64 lembaga dari berbagai nusantara, salah satunya Sanggar Dongeng Kepompong Nusantara bersama. Dalam program Dukungan Institusi ini, Yayasan Dongeng Kepompong Nusantara berusaha kembali membumikan mendongeng sebagai budaya tutur. 

Meliputi pelatihan pendongeng cilik dan relawan yang terbuka untuk umum. Selain itu, setiap bulan akan dilangsungkan mendongeng di sekolah mulai tingkat PAUD, Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar. 

“Target setiap bulan lima sekolah. Selama setahun akan mendongeng untuk 1.000 siswa,” katanya. Era digital, katanya, anak-anak lebih akrab dengan gawai. Mulai bermain gim, berinteraksi di media sosial dan belajar. Bahkan, sebagian anak-anak telah kecanduan bermain gim dengan gawai. 

Untuk itu, mendongeng  diharapkan bisa mengurangi kebiasaan anak-anak bermain gawai. Mendongeng, kata Yudi, merupakan media efektif untuk menanamkan nilai karakter, moral dan akhlak anak.

Para relawan diharapkan mengunggah kegiatan mendongeng di media sosial. Sehingga diharapkan bisa meninggalkan rekam jejak digital di media sosial. Tujuannya, menarik khalayak untuk kembali membumikan mendongeng kepada anak-anak. Dulu, kata Yudi, orang tua kerap menggunakan dongeng sebagai pengantar tidur.

Sanggar Dongeng Kepompong Nusantara juga akan menggali beragam cerita yang berasal dari Malang. Mulai dari relief candi, sejarah, termasuk epos Panji yang mengakar di Malang. Melibatkan seniman, budayawan dan sejarawan di Malang. “Malang kaya dengan cerita yang bisa menginspirasi para pendongeng,” ujarnya.

Sanggar Dongeng Kepompong Nusantara, katanya, juga akan menggunakan mendongeng sebagai media edukasi dan mitigasi bencana kepada anak sejak dini. Apalagi di Kabupaten Malang berpotensi terjadi beragam bencana alam seperti erupsi Semeru, banjir, longsor dan gempa bumi. “Kami juga mendongeng anak penyintas erupsi Semeru sebagai usaha trauma healing,” katanya.(asa)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar