Kota Malang - Sebanyak 24 penyandang disabilitas belajar memasak di Malang Creative Center (MCC), Sabtu, 7 Desember 2024. Mereka diajari praktik memasak Cwie Mie untuk menambah keterampilan mereka.
Praktik pembuatan Cwie mie Malang ini dirancang sebagai resep sederhana yang mudah dipahami oleh teman-teman penyandang disabilitas. Mulai dari persiapan bahan, menghitung HPP hingga mendapat proyeksi laba dari setiap bungkus yang dijual.
“Disini, kami memberikan praktik langsung mulai dari awal hingga akhir. Mereka bisa memasak secara langsung. Mulai dari mempersiapkan bahan, menghitung HPP, strategi memasak, membuat garnish yang menarik, menata makanan dalam packaging hingga aman ke tangan konsumen,” papar Suwono, salah satu pengusaha kuliner.
Pendekatan ini memungkinkan mereka untuk belajar dengan lebih nyaman dan percaya diri dalam menguasai keterampilan baru di bidang kuliner.
Selain itu, materi ini memiliki nilai penting karena dapat menjadi inspirasi bagi mereka untuk memulai usaha sendiri. Dengan mengembangkan ide bisnis seperti ini, teman-teman disabilitas memiliki peluang untuk mandiri secara finansial dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
“Resep cwie mie Malang ini kami rancang sesederhana mungkin agar teman-teman disabilitas lebih mudah memahaminya. Selain memberikan keterampilan baru, kami berharap, dengan praktik ini mereka bisa berjualan Cwie Mie untuk mendukung kemandirian finansial,” ujar Suwono, Pengusaha Kuliner yang mengisi materi praktik memasak.
Sebagai informasi, Empower Academy merupakan program inkubasi bisnis yang diprakarsai oleh Bangun Bangsa. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan individu penyandang disabilitas dan komunitas marginal dengan keterampilan bisnis hingga mencapai kemandirian finansial.
“Kegiatan ini hadir untuk membantu para penyandang disabilitas atau komunitas dan individu yang terpinggirkan untuk meningkatkan keterampilan bisnis mereka melalui pelatihan dan program pendampingan bisnis dan digitalisasi,” kata CEO Ngalup.co, Andina Paramitha.
Dia menyebut, kegiatan tersebut akan berlangsung selama delapan bulan, dengan melibatkan 24 teman-teman disabilitas dari Komunitas Linksos untuk berkarya, baik yang sudah memiliki bisnis maupun yang belum memiliki bisnis.
“Kami berharap, melalui kegiatan ini, teman-teman disabilitas bisa meningkatkan keterampilan bisnis. Sehingga penyandang disabilitas dapat memberikan kontribusi yang unik, yang tidak hanya bermanfaat bagi organisasi tetapi juga bagi perkembangan sosial dan teknologi secara keseluruhan,” kata dia.
Salah satu peserta, yakni Sih Pramuji mengaku sangat senang mengikuti materi memasak. "Saya tadi sempat mencoba masak nasi goreng. Resepnya simple dan memasaknya mudah,” kata dia.
Menurutnya, ia sangat senang sekali mengikuti kelas praktik lantaran bisa lebih mudah memahami materinya. "Kalau praktik langsung senang, bisa langsung memahami. Saya kepikiran untuk membuat bisnis nasi goreng ini,” tandas dia.(asa)
0 Comments