Kota Malang - Berdasarkan data yang dihimpun, hingga bulan Juni 2023, tercatat jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 22,97 juta jiwa atau sekitar 8,5 persen dari total jumlah penduduk.
Kondisi saat ini, penyandang disabilitas sering menghadapi berbagai tantangan di dunia kerja dan bisnis. Padahal, para penyandang disabilitas memiliki kesempatan untuk berdaya, berkarya dan bekerja secara profesional, yang tentunya perlu didukung oleh lingkungan yang produktif dan menitik beratkan pada kohesivitas atau persaudaraan yang baik antara masyarakat dan para penyandang disabilitas.
Berbagai tantangan tersebut membuat Ngalup Collaborative Network (Ngalup.co) melakukan berbagai kegiatan untuk mendukung inklusi berkarya, khususnya di bidang digital.
Kegiatan tersebut antara lain adalah Empower Academy yang berkolaborasi dengan Bangun Bangsa, yang juga didukung oleh Komunitas Lingkar Sosial (Linksos) dan Malang Creative Center (MCC) pada Selasa (3/12)
Empower Academy merupakan program inkubasi bisnis yang diprakarsai oleh Bangun Bangsa. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan individu penyandang disabilitas dan komunitas marginal dengan keterampilan bisnis hingga mencapai kemandirian finansial.
“Kegiatan ini hadir untuk membantu para penyandang disabilitas atau komunitas dan individu yang terpinggirkan untuk meningkatkan keterampilan bisnis mereka melalui pelatihan dan program pendampingan bisnis dan digitalisasi,” kata CEO Ngalup.co, Andina Paramitha.
Dia menyebut, kegiatan tersebut akan berlangsung selama delapan bulan, dengan melibatkan 25 teman-teman disabilitas dari Komunitas Linksos untuk berkarya, baik yang sudah memiliki bisnis maupun yang belum memiliki bisnis.
“Kami berharap, melalui kegiatan ini, teman-teman disabilitas bisa meningkatkan keterampilan bisnis. Sehingga penyandang disabilitas dapat memberikan kontribusi yang unik, yang tidak hanya bermanfaat bagi organisasi tetapi juga bagi perkembangan sosial dan teknologi secara keseluruhan,” kata dia.
Dalam kegiatan ini, teman-teman disabilitas akan dibagi ke dalam dua kategori, yakni kategori Unbusiness (Business Creation) bagi yang belum memiliki bisnis. Mereka akan mendapatkan materi antara lain Basic Entrepreneurship, Business Idea & Idea validation, Market Validation, Business Model Canvas, Business Financial, Product Packaging & Design, Digital Marketing & Sales, Legal Aspect & Business Risk, dan Business Planning.
Sedangkan, untuk kategori Inbusiness (Business Scale Up) akan mendapatkan materi antara lain Business Landscape Update, Evaluate Business Model, s, Product Dev & Innovation, Supply Chain Management, Effective Marketing & Sales, Ekspansi Pasar melalui Kolaborasi, Human Resources Development, Maintain Financial Health, Legal & Aspect Business Risk, serta Business Planning.
Kegiatan lainnya adalah program GESIT (Gender Equality, Social Inclusion for Infrastructure) yang berkolaborasi dengan KIAT, Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia) Kabupaten Malang.
Dalam kegiatan tersebut, Ngalup.co memberikan dukungan berupa modul materi pembelajaran dan konten yang menarik.
“Kami memberikan pemahaman dengan praktik langsung pembuatan konten untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan sosial media. Disini, peserta bisa berinteraksi dan berdiskusi langsung oleh para mentor,” lanjut dia.
Pada kesempatan tersebut, ada tiga materi yang diberikan. Pertama, yaitu materi Effective Social Media Planning. Melalui materi ini, peserta dibimbing untuk merencanakan, mengelola, dan mengoptimalkan bisnis di media sosial secara efektif.
“Materi ini meliputi penetapan tujuan, analisis audiens, pembuatan konten, pengukuran kinerja, dan adaptasi strategi,” kata dia.
Selanjutnya, yakni materi Copywriting 101 & metode. Disini, peserta akan dibimbing untuk memahami bagaimana copywriting bekerja dan berdampak pada media sosial.
“Peserta akan dibimbing untuk langsung membuat contoh pembuatan copywriting dan menyusun perencanaan konten sosial media,” lanjut dia.
Terakhir, yakni materi Crafting Content & Effective Ads, yakni peserta dibimbing untuk memahami bagaimana iklan bekerja serta meramu rumus ajaib bikin konten sosial media, rahasia setting iklan, dan trik analisa iklan agar tidak boncos berkepanjangan.
“Peserta juga akan dibimbing untuk praktik langsung penerapan ads melalui media sosial dengan budget tertentu,” kata perempuan yang akrab disapa Andien ini.
Dengan menguasai bidang ini, para penyandang disabilitas bisa mandiri secara finansial.
“Mereka sudah memiliki bekal tentang social management. Mulai dari planning, sampai strategi iklan di sosial media. Sehingga, mereka bisa bekerja pada sebuah perusahaan yang membutuhkan team social media specialist, atau mereka bisa membuka agency digital marketing dan social media strategis,” ungkap dia.
Tak menutup kemungkinan, kata Andien, penyandang disabilitas yang juga akan membuat usaha bisa menerapkan ilmunya.
“Ilmu pengelolaan media sosial ini bisa diterapkan juga di dalam bisnisnya. Bagaimana cara membuat konten yang menarik dan menerapkan ads dalam strateginya agar bisnisnya bisa maju dan menghasilkan keuntungan,” pungkas Andien.(asa)
0 Comments