Kota Malang - Dinas ketahanan pangan dan pertanian (Dispangtan) kota Malang menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman kantor kecamatan Lowokwaru, Senin (11/11). GPM ini diadakan secara mandiri, artinya tidak memakai anggaran dari APBN maupun APBD.
GPM ini digelar juga dalam rangka menjelang natal dan tahun baru (nayaru) dan atas permintaan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk mengantisipasi kenaikan harga dan ketersediaan pangan masyarakat. Langkah ini sekaligus dalam rangka stabilisasi pasokan bahan pangan.
Beberapa hal itu yang disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan Dispangtan Kota Malang, Elfiatur Roikhah, saat dihubungi via ponselnya usai kegiatan GPM tersebut.
Dengan adanya GPM ini, lanjut dia, untuk memenuhi ketersediaan pangan masyarakat pangan yang berkualitas dengan harga terjangkau. "Kami merencanakan untuk GPM mandiri ini sebanyak 20 kali dengan bantuan transportasi dari Bank Indonesia Malang dalam pelaksanaannya," urai Elfiatur.
"Kemudian untuk supplier dan personil, kami meminta bantuan dari perumda tunas, idfood, dan beberapa bahan pangan dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)," jelasnya.
Lebih jauh Elfiatur mengatakan, di akhir tahun menjelang nataru memang ada beberapa bahan pangan biasanya mengalami kenaikan harga. Yang pertama memang permintaan cukup tinggi menjelang nataru karena ada perayaan hari besar keagamaan.
"Kemudian terkait cuaca, sekarang sedang musim hujan, jadi ada beberapa bahan pokok kondisinya berkurang untuk pasokannya. Seperti cabai, sekarang harga masih di bawah harga acuan produksi. Tomat sudah mulai naik dan beras karena belum musim panen," papar Elfiatur.
Komoditi-komoditi tersebut yang memang perlu diantisipasi. Makanya untuk GPM ini, kata dia, fokus di beras, minyak goreng, gula, telur ayam, dan daging ayam.
"Dalam GPM ini, minyak goreng kemasan ada yang dijual Rp 17.000, minyak kita Rp 15.700. Beras kemasan 5Kg dijual antara Rp 67.600 hingga Rp 70.000, tergantung kualitasnya dan gula pasir per 1 Kg dijual Rp 16.500. Jika dibanding di pasaran, harga-harga tersebut ada selisih atau lebih murah Rp 1000 hingga Rp 3000," pungkas Alfiatur.(asa)
0 Comments