Kota Malang - Dari jumlah penduduk sekitar 900 ribu, angka kemiskinan di kota Malang hingga November 2024 sebesar 3,91 persen atau sebanyak 35.190 jiwa. Angka ini turun 0,35 persen apabila dibanding tahun 2023 yang ada di angka 4,26 persen atau sebanyak 39.240 jiwa.
Hal itu yang disampaikan humas Badan Pusat Statistik (BPS) kota Malang, Yenita Mirawanti, Senin (18/11). Menurutnya, sejumlah program pemerintah pusat maupun daerah menjadi salah satu pengungkit kuat turunnya angka kemiskinan tersebut. Seperti bantuan bagi lansia, penghapusan denda pajak, bantuan biaya pendidikan bagi siswa kurang mampu dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Sedangkan inflasi yang tak terkendali, terang Yenita, yang berakibat terhadap naiknya harga kebutuhan pangan menjadi pemicu rendahnya tingkat konsumsi Masyarakat. Hal ini akan menjadi pemanti munculnya warga miskin baru. Selain itu, bencana alam seperti banjir dan tanah longsor juga melahirkan warga yang mendadak miskin.
"Jadi untuk kemiskinan, angka kemiskinan di kota Malang ini di tahun 2024 memang mengalami penurunan kalau dibandingkan dengan tahun 2023. Pendorongnya, yang pasti dari bantuan yang digelontorkan oleh pemerintah daerah itu sudah pasti. Jadi bantuan yang tepat sasaran itu pasti pasti akan berdampak terhadap penurunan tingkat kemiskinan," urainya.
Warga yang tergolong miskin, kata Perempuan berhijab tersebut, yaitu yang jumlah pengeluaran setiap bulannya kurang dari atau dibawah Rp 706.341. Selain itu, rendahnya pendidikan yang berakibat adanya keterbatasan akses, seperti dalam mencari pekerjaan, juga berakibat warga jadi miskin.(asa)
0 Comments