Kota Malang - Dalam operasi Zebra Semeru 2024 yang berlangsung mulai tanggal 14-27 Oktober, Polresta Malang Kota mengerahkan 250 personil dari berbagai unsur. Seperti dari TNI, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan dinas perhubungan (Dishub). Upaya menekan angka kecelakaan lalu-lintas menjadi salah satu fokus petugas. Hal ini seiring adanya pemilu kepala daerah, khususnya yang berkaitan dengan pengerahan massa saat kampanye.
Kepala satuan lalu-lintas (Kasatlantas) Polresta Malang kota, Kompol Fitria Wijayantimengatakan bahwa pihaknya akan menerjunkan tim khusus di kawasan rawan terjadinya kecelakaan lalu-lintas. Seperti di kawasan jalan MT Hariyono (Pasar Dinoyo), jalan Tumenggung Suryo (depan SMPN 5) dan jalan S.Supriyadi (pertigaan Kacuk).
“Sejak Januari-Oktober angka kecelakaan lalu lintas sebanyak 192 kejadian. Dibanding tahun lalu pada periode yang sama, ada 384 kecelakaan atau ada penurunan sebanyak 50 persen. Namun karena saat ini musim kampanye calon kepala daerah, maka aktifitas berkendara masyarakat akan lebih tinggi dan akan memicu terjadinya kecelakaan,” imbuh Perempuan berhijab tersebut.
Sasaran utama dalam operasi Zebra Semeru kali ini, terang Kompol Fitria, yaitu pelanggar yang tidak tertib saat di jalanan. Misalnya, menggunakan handphone saat berkendara, knalpot brong dan balap liar. Selai itu pengendara yang tidak memakai kendaraan sesuai dengan spek seharusnya, tidak memakai helm dan yang melawan arus.
Bagi masyarakat yang berkendara diminta mentaati aturan rambu lalu lintas dan etika dalam berlalu-lintas. Misalnya, menggunakan helm, surat-surat kendaraan harus lengkap dan menggunakan kendaraan sesuai standart. “Ssiapa pun yang melanggar, nantinya akan dikenakan sanksi tilang, baik secara manual maupun elektronik,” pungkas Kompol Fitria.(asa)
0 Comments