Kota Malang - Untuk kesekian kalinya, H Muhammad Anton atau yang akrab disapa Abah Anton menegaskan kepada publik jika majunya menjadi calon wali kota Malang bukan karena ambisi atau bahkan mencari pekerjaan. Namun karena perintah atau dorongan dari para ulama, kiai dan masyarakat agar kota Malang kedepan lebih baik lagi.
Pernyataan itu disampaikan Abah Anton saat hadir di acara Maulid Nabi Muhammad Saw bersama warga dan para kiai di kawasan kelurahan Arjowinangun Sabtu malam (28/9).
"Saya pernah menjadi Wali kota Malang sejak 2013-2018, dan gaji saya tidak pernah saya ambil. Gaji saya bahkan saya berikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Sebenarnya tidak mau maju lagi menjadi calon Wali kota," imbuhnya.
Lebih lanjut Abah Anton mengatakan, karena dia sangat dekat dan taat dengan para ulama dan kiai, maka harus menjalankan apa yang diamanahkan. "Begitu juga calon wakil saya, Dimyati Ayatullah. Selain pengusaha sukses juga dekat dengan ulama dan kiai," ungkapnya.
"Bersama ABADI (Abah Anton-Dimyati) kami siap membawa perubahan dan kemajuan bagi kota Malang. Mari kita berjuang bersama untuk mewujudkan itu. Yang tak kalah penting, tanggal 27 November nanti ayo datang ke TPS untuk memberikan hak suara," ajak Abah Anton.
Dalam kesempatan ini, dia juga menyinggung soal maraknya pembagian sembako murah dan bahkan gratis. "Kalau dikasih ya tidak apa-apa kalau mau diterima.
Tapi soal pilihan urusan nanti, karena masyarakat kita sudah cerdas. Apakah masa depan kota Malang hanya diukur dengan sembako? Jangan gadaikan 5 tahun kota kita hanya dengan sembako," tegas Abah Anton.
Setelah dari acara Maulid Nabi Muhammad Saw, Abah Anton menghadiri wisuda santri di pesantren Tahfidzul Quran Nurul Furqon di kawasan kelurahan Sukoharjo kecamatan Klojen. Kedatangan Abah Anton pun disambut antusias oleh para kiai, santri dan wali santri.(asa)
0 Comments