Ini Pemicu Masalah Sampah di Kota Malang

Kota Malang - Penanganan sampah menjadi salah satu program prioritas Penjabat Wali kota Malang, Iwan Kurniawan S.T.,M.M sebagai pimpinan baru di pemkot Malang. Menurutnya, saat ini setiap hari di kota Malang menghasilkan sampah sekitar 700 ton dan yang bisa diintervensi 35 ton. Sehingga dibutuhkan penanganan yang lebih intensif.

Beberapa hal itu yang disampaikan mantan penjabat Bupati Lebak, Banten itu, pada Selasa (27/08/2024) usai rapat koordinasi pendalaman & site visit terkait program Local Service Delivery Improvement Program (LSDP) dan Persampahan di TPA Supit Urang.

Tingginnya kapasitas produksi sampah ini, kata Iwan, dipicu berbagai faktor. Seperti peningkatan ekonomi masyarakat, kesadaran masyarakat membuang sampah yang harus ditingkatkan, sarana prasarana di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang perlu ditambah dan pengangkutan sampah melewati jam 07.00 Wib.

"Kesemuanya itu, secara bertahap nantinya akan diatasi dan dicarikan solusi yang terbaik. Termasuk diantaranya upaya optimalisasi sampah menjadi barang bernilai jual tinggi. Sehingga sampah tidak semuanya masuk atau dibuang ke tempat sampah," jelasnya.

Dari 57 tempat pembuangan sampah, lanjut Iwan, di tahap awal 5 tempat akan diintervensi, terutama tempat pembuangan sampah yang ada di pinggir jalan raya dan selalu menumpuk. Misalnya di kawasan Muharto dan jalan Sulfat. 

"Yang tak kalah penting, nantinya petugas dari DLH dalam pengangkutan sampahnya tidak boleh diatas jam 07.00 wib. Serta memberi edukasi kepada masyarakat untuk memilah sampah berdasarkan jenisnya," jelas Penjabat Wali kota Iwan.

Sedangkan dari hasil rakor kali ini, lanjut dia, saat ini sudah ada tambahan lahan 1,8 hektar di area TPA Supit Urang yang nantinya akan digunakan untuk pengolahan sampah. "Pendanaannya sedang diproses di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Untuk tahun ini kita asumsikan sekitar Rp 56 miliar," pungkas Iwan.(asa)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments